JAKARTA, iNews.id - Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang dan Sayur Umbi Indonesia (Pusbarindo) mengaku sulit mendapat izin impor bawang putih dari pemerintah. Akibatnya, mereka tidak bisa berjualan bawang putih, sehingga menyebabkan harganya melonjak di pasaran.
Ketua Umum Pusbarindo Reinhart Antonius Batubara mengatakan, kebutuhan bawang putih di Indonesia sebanyak 50.000 ton per bulan, namun sejak awal kuartal I 2023 hingga saat ini, pelaku usaha bawang hanya bisa melakukan impor sebanyak 170.000 ton.
"Seharusnya jika dihitung, sejak Januari sampai bulan ini kita sudah bisa melakukan impor bawang putih sebanyak 250.000 ton, tapi karena izin impornya sulit, total impornya dari awal tahun sampai saat ini baru 170.000 ton," kata dia, dikutip Jumat (26/5/2023).
Dia mengaku, anggota Pusbarindo telah taat mengikuti sejumlah persyaratan administrasi yang ditentukan pemerintah agar bisa mendapatkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk bawang putih. Namun, hingga saat ini SPI tersebut belum juga diterbitkan, sehingga tidak bisa melakukan impor.
Bahkan, Pusbarindo juga sudah mengirim surat kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebanyak tiga kali sejak Maret 2023. Namun SPI tersebut belum juga dirilis.