Pengusaha Muda Afghanistan Ini Ubah Aplikasi e-Commerce untuk Distribusikan Bantuan Kemanusiaan

Jeanny Aipassa
Nasrat Khalid, pengusaha muda Afghanistan yang membangun platform e-commerce bernama Aseel. (Foto: Istimewa)

WASHINGTON, iNews.id - Krisis yang melanda Afghanistan setelah kekuasaan diambil alih Taliban, membuat warga kesulitan mengakses bahan kebutuhan pokok, termasuk susu formula bagi anak-anak. 

Hal inilah yang mendorong pengusaha muda Afghanistan, Nasrat Khalid (30), mengubah aplikasi e-commerce yang dibangunnya untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan bagi warga Afghanistan. 

Nasrat Khalid, adalah pengungsi Afghanistan yang kini menetap di Washington, Amerika Serikat. Sejak kecil, Nasrat Khalid telah terpesona dengan teknologi dan internet. 

Tumbuh sebagai pengungsi di Pakistan pada awal 1990, Nasrat Khalid belajar sendiri bagaimana membuat kode pada usia yang sangat muda dengan dorongan dari orang tuanya, yang meluncurkan sekolah pengungsi untuk ribuan keluarga Afghanistan seperti mereka. Bersama orang tuanya, Nasrat Khalid kemudian hijrah ke Amerika Serikat yang memberinya peluang untuk mengembangkan pengetahuan teknologi dan internet.  

Sebagai seorang anak, Nasrat Khalid menyimpan impian bahwa suatu hari dia akan kembali ke Afghanistan dan menggunakan pengetahuannya untuk membantu menghubungkan negaranya ke seluruh dunia.

Mimpinya terwujud ketika Nasrat Khalid akhirnya meluncurkan platform e-commerce bernama Aseel, pada 2018. Aseel adalah platform e-commerce yang memungkinkan pengrajin pedesaan di Afgghanistan menjual barang-barang mereka ke luar negeri. 

Berbekal modal sebesar 175.000 dolar Amerika Serikat yang berasal dari tabungan dan pinjaman dari keluarga serta sahabat, Nasrat Khalid, membangun Aseel dan membantu para pengrajin perhiasan, karpet, dan tembikar Afghanistan menjual produk mereka kepada pelanggan di seluruh dunia. 

Seiring dengan gencarnya serangan Taliban yang menyebabkan krisis di pemerintahan Afghanistan, Aseel menjadi penopang perekonomian bagi pengrajin bahkan pedagang kecil di Afghanistan, termasuk kaum perempuan di pedesaan. 

Bahkan ketika mereka mengungsi ke Pakistan pada akhir 2020 saat konflik antara Taliban dan militer pemerintah meningkat, para pedagang dan pengrajin kecil asal Afghanistan dapat tetap menjalankan usaha mereka dengan memanfaatkan Aseel. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Internasional
5 hari lalu

Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka

Internasional
5 hari lalu

Gempa Dahsyat Bermagnitudo 6,3 Guncang Afghanistan

Internasional
23 hari lalu

Pemicu Perang Pakistan-Afghanistan yang Menewaskan Puluhan Orang

Internasional
23 hari lalu

Militer Pakistan Serang Ibu Kota Kabul Afghanistan Sebelum Sepakati Gencatan Senjata

Internasional
23 hari lalu

Perang Tewaskan Puluhan Orang, Pakistan-Afghanistan Sepakati Gencatan Senjata 48 Jam

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal