Pertamina Industrial Salurkan 606.308 KL Solar Nonsubsidi ke Segmen VVIP

Suparjo Ramalan
PT Pertamina Industrial & Marine Fuel melayani penjualan solar secara business to business (B to B) terhadap tujuh segmen konsumen. (Foto: Antara)

Mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga merasa heran dan aneh, karena harga solar swasta yang didapatkan dari hasil impor dengan beban biaya pajak hingga distribusi dan lain-lain justru lebih murah dari harga jual solar produksi Pertamina alias produk lokal. Padahal, kata dia, solar impor itu juga terkena beban biaya distribusi, landed cost, PPN, PPh dan PBBKB.

Dengan begitu harga jual solar tersebut seharusnya Rp10.825 per liter. Ironisnya, di lapangan justru dijual dengan harga Rp7.650 per liter. 

"Ini tidak masuk akal dan aneh. Harga yang seharusnya Rp10.825 per liter,  tapi saya baru lihat di Tokopedia, kok bisa dijual dengan harga hanya Rp7.650 per liter. Saya lihat di Bukalapak ada yang jual Rp8.000. Ini gila. Karena dengan biaya-biaya yang ada itu bisa menjual dengan harga Rp 7.650 per liter," ujarnya.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Harga BBM Pertamina 2 Desember 2025 Ada yang Naik? Ini Daftarnya

Nasional
1 hari lalu

Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Kompak Naik per 1 Desember 2025, Berikut Daftarnya

Bisnis
2 hari lalu

PTC Sukses Raih Predikat Trusted Company di Indonesia GCG Award 2025

Nasional
3 hari lalu

Resmi! Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik per 1 Desember 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal