JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) terus melebarkan sayap di luar negeri. Di Afrika, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor minyak dan gas itu berpeluang menambah asetnya di Aljazair.
Peluang itu diperoleh sesuai penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) antara Pertamina dengan BUMN migas asal Aljazair, Sonatrach. Lewat kerja sama itu, Pertamina berpeluang menjajaki potensi migas baru di Aljazair.
Potensi ini mencakup pengembangan aset Pertamina yang ada di Aljazair serta dan pengembangan aset baru yang yang diperkirakan mempunyai potensi produksi sekitar 20.000-30.000 barel per hari dengan cadangan lebih dari 100 juta barel setara minyak.
Saat ini, Pertamina mendapat hak untuk mengelola tiga lapangan migas di Aljazair. Melalui anak usahanya, PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP), Pertamina menjadi operator dengan hak kelola 65 persen di Lapangan Menzel Lezmen North (LMZ), 16,9 persen di lapangan El-Merk (EMK), dan 3,73 persen di Lapangan Ourhoud (OHD).
“MoU ini menjadi bukti kepercayaan dari mitra kami, dimana Pertamina dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, khususnya 3 lapangan yang ada di Aljazair,” kata Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik, Kamis (21/12/2017).