Dengan kebijakan tersebut, dunia usaha harus menerima dengan memberikan dukungan. Pasalnya, kenaikan PPN tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat dan dinilai dapat menjadi multiflier effect bagi dunia usaha, termasuk bisnis waralaba.
"Untuk pemerintah berikan kepada masyarakat sesuai kebutuhannya. Dengan begitu, dunia usaha mensupport yang dianggap kurang mampu, yang pada akhirnya para pelaku usaha harus menerima kebijakan ini," ujar Levita.
Dia mengungkapkan, sejauh ini dengan adanya kenaikan PPn yang berlaku April 2022, bisnis waralaba masih dapat berjalan. Hal itu, dinilai sebagai konsekuensi dalam berwirausaha.
“Sekarang saat yang tepat kembali memulai dan mengeliatkan bisnis waralaba indonesia. Ada alasan bagainana peuang bisnis khususnya franchaise di tahun 2022 disini terdapat peningkatan dan penggeliatan dan dapat mendorong iklim investasi,” tutur Levita.