"Selama ini, kami menghadapi tantangan yang cukup berat dalam mempromosikan produk mamin Indonesia di Meksiko. Salah satunya, karena kurang dikenalnya produk Indonesia. Namun, berkat upaya keras bersama, kini produk mamin Indonesia mulai diterima dan terus mengalami peningkatan permintaan,” tutur Husodo.
Selama pameran, kata dia, Indonesia berhasil meraih berbagai capaian yang menggembirakan. Salah satunya produk biskuit dan wafer produksi Kokola Grup dari Indonesia diminati salah satu jaringan pasar swalayan besar di Meksiko.
Vertix Grup, selaku importir produk tersebut, berhasil membuat kesepakatan senilai 332.000 dolar AS. Sementara, produk Mie Sejati dan beberapa produk yang dibawa oleh UMKM binaan BRI juga diminati oleh La Pasiega yang merupakan salah satu importir makanan di Meksiko.
"Tak ketinggalan, produk mi instan produksi UMKM Sindoro juga sangat diminati karena diproduksi tanpa menggunakan MSG," ujarnya.
Untuk lebih menarik minat pengunjung, Husodo menyebut pihaknya memberikan sampel makanan dan kopi gratis. Selain itu, juga menghadirkan cara lain untuk menikmati rendang, yaitu dikombinasikan dengan tortilla sebagai sumber karbohidrat utama di Meksiko.