JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Eka Tjipta Widjaja, pengusaha asal Indonesia yang juga dikenal sebagai pendiri Sinar Mas. Perusahaan tersebut bergerak di tujuh sektor, pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan realestat, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta layanan kesehatan.
Pemilik nama asli Oei Ek Tjhong ini lahir pada tahun 1921 di Quanzhou, Fujian, China. Sepanjang umurnya, Eka Tjipta Widjaja dikenal karena keluetannya menjalankan bisnis. Pada tahun 2018, dia menempati urutan ke-2 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia dengan kekayaan mencapai 13,9 miliar dolar AS.
Eka Tjipta Widjaja meninggal dunia pada Sabtu, 26 Januari 2019 silam pada usia 97 tahun.
Eka Tjipta Widjaja diketahui berasal dari keluarga yang menghadapi keterbatasan ekonomi. Dia bertekad untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Oleh karena itu, Eka Tjipta Widjaja memutuskan untuk merantau bersama ayahnya dari China ke Makassar pada tahun 1938.
Pada saat itu, usia Eka Tjipta Widjaja baru sembilan tahun. Dalam usia yang sangat muda itu, dia ikut serta dalam perjalanan melintasi laut untuk menyusul ayahnya yang telah lebih dahulu berada di Makassar. Bersama ibunya, Eka Tjipta Widjaja kecil menghabiskan tujuh hari tujuh malam di atas kapal.
Setelah tiba di Makassar, Eka Tjipta Widjaja dan orang tuanya tinggal di sebuah rumah dengan dinding bambu dan atap daun rumbia. Untuk bertahan hidup, sang ayah membuka usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana, dan dia membantu dalam kegiatan dagangan.
Strategi penjualan Eka Tjipta Widjaja yang masih kecil pada saat itu cukup unik, yaitu menggunakan metode 'jemput bola' untuk menjual barang dagangan langsung ke rumah-rumah konsumen. Namun, dia tidak puas hanya menjadi pengawas toko.
Eka Tjipta Widjaja muda menjual barang-barang dagangan keliling kota Makassar dengan menggunakan sepeda. Dia menjajakan permen, biskuit, dan berbagai barang dagangan lainnya dari pintu ke pintu. Inilah awal dari perjalanan bisnis sang Pendiri Sinar Mas.
Ketekunan, kerja keras, dan kesabaran Eka Tjipta Widjaja muda akhirnya membuahkan hasil. Tabungan yang berhasil dikumpulkannya dari hasil penjualan membantu dalam merenovasi rumah orang tuanya. Akhirnya, Eka Tjipta Widjaja muda dapat membeli becak untuk mengangkut barang dagangannya.