Arab Saudi dan Rusia, dua eksportir minyak terbesar dunia, pada hari Rabu membahas situasi pasar dan harga minyak di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Hamas.
OPEC didirikan pada tahun 1960 oleh Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela dan berkembang menjadi 13 anggota. Pada tahun 2016, OPEC menandatangani perjanjian dengan 10 produsen minyak lainnya, termasuk Rusia, untuk membentuk OPEC+.
Rusia dan Saudi telah mengoordinasikan pengurangan pasokan, baik sebagai bagian dari OPEC+ maupun dengan perjanjian sampingan, untuk mendukung harga minyak dalam beberapa tahun terakhir.
Putin memuji Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan mengatakan bahwa jika ada perbedaan pendapat mengenai perluasan pengurangan produksi OPEC+, maka Kremlin akan mencari konsensus.
“Jika ada perbedaan posisi, kami selalu mencari konsensus. Dalam hal ini, Putra Mahkota Arab Saudi memainkan peran yang sangat penting, dia sangat aktif dalam hal ini,” ucap Putin.
"Apakah perlu melakukan sesuatu bersama-sama untuk menstabilkan pasar tahun depan? Yah, saya tidak mengesampingkan hal itu?" tuturnya.
Putin mengatakan perlunya melihat perekonomian dunia dan memperingatkan bahwa tanpa pengurangan pasokan besar-besaran, harga minyak mentah kemungkinan besar akan turun di bawah 50 dolar AS per barel.