"Harga pakan itu tinggi dengan kualitas yang jelek. Kondisi itu terjadi karena kesusahan jagung," ujarnya.
Ia menambahkan, tingginya harga pakan ternak disebabkan produksi jagung yang menipis. Menurutnya, masalah jagung ini terjadi setiap tahun, seharusnya pemerintah sudah memiliki langkah untuk mengantisipasi.
"Pemerintah selalu bilang jagung itu surplus. Tapi kenyataannya jagung itu kurang. Pemerintah harus bertanggung terkait hal ini karena kejadian tersebut selalu terulang. Kalau dikatakan surplus perlu ada kajian lagi terkait hal itu," ujarnya.
Untuk itu, para peternak meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian agar menyelesaikan masalah tersebut. Jika tidak, pihaknya mengancam akan melakukan aksi demonstrasi dengan masa yang lebih banyak lagi.