Afrim berharap semakin banyak anak muda yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi tantangan di masa depan. Salah satu pilihannya adalah menekuni bidang sablon ini.
“Kami mengajak anak muda yang punya passion dan minat di situ (sablon) dan bisa dikembangkan, kemudian bisa menjadi suatu karya yang bernilai jual,” ucap Afrim.
Menggandeng praktisi sablon kaos, pelatihan tersebut digelar dalam rangka memberikan bekal keterampilan kepada anak muda Surabaya di bidang sablon. Relawan pendukung capres dari Partai Perindo ini memberikan pengetahuan praktik mengenai sablon tradisional dengan teknik cukil.
Teknik ini menggunakan papan kayu yang dipahat membentuk gambar sebagai media cetak di permukaan kain. Pertama-tama para milenial dan gen z diperkenalkan bahan-bahan dasar sablon cukil seperti kertas sebagai alas cetak, papan kayu, minyak tanah, kain, tinta, hingga rol karet.
Kemudian mereka diajarkan proses menyablon, mulai dari pemberian tinta pada papan kayu yang sudah dipahat bergambar, menginjak-injak papan tersebut pada permukaan kain, hingga menjemur hasil cetakannya.
Peserta pelatihan bernama Muhammad Afan Rahmana (23) berterima kasih kepada G-Creasi. Berbekal ilmu yang diberikan dalam pelatihan, Afan ingin memulai usaha sablon kaos.
“Saya juga bisa mengajak teman-teman yang berminat nyablon karena bikin kaus sendiri itu keren,” kata dia.