Pada awalnya, Defossey dan Luna menghabiskan waktu berjam-jam membagikan sampel brisket dan menjelaskannya kepada penduduk setempat. Defossey mengaku pada awal pembukaan restoran dia menghasilkan 30 dolar AS per hari dan makanannya tidak enak.
Suatu hari, seorang reporter lokal datang untuk mencoba makanan tersebut dan memuat berita positif tentang restoran Defossey dan Luna. Sejak saat itu, Pinche Gringo memiliki basis pelanggan yang konsisten.
Menjadi restoran barbeku bergaya Texas di Mexico City bukanlah satu-satunya hal yang membedakan merek Pinche Gringo. Mereka juga tidak menawarkan bahan-bahan tradisional Meksiko di menu.
Kini, grup restoran yang dikenal sebagai Grupo Chilangogringo memiliki dan mengoperasikan tujuh restoran, termasuk toko sandwich, bar, dan gudang barbeku Pinche Gringo. Ini merupakan lokasi terbesar dan dapat menampung hingga 2.000 orang sekaligus.
Pada tahun 2022, pendapatan Grupo Chilangogringo lebih dari 9 juta dolar AS atau setara Rp140 miliar. Grup restoran ini memiliki 105 karyawan dan menjual 15-20 metrik ton daging setiap bulannya
“Kami sebenarnya membuka restoran ini untuk berbagi dengan orang-orang Meksiko bagian otentik dari budaya kami sehingga kami dapat menyatukan kedua negara,” ucapnya.