Ia melanjutkan, kekuatan modal BRIS akan didukung dana hasil IPO serta laba perusahaan pada tahun 2018, sehingga dapat menempatkan BRIS daIam bank kategori BUKU III. Dengan demikian, BRIS dapat memberi kemudahan dalam pengembangan produk dan jaringan.
"Bersama dengan sinergi dari induk perusahaan yang merupakan bank terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, seluruh strategi tersebut adalah kekuatan kami untuk dapat mencapai visi menjadi bank syariah dan bank ritel modern yang terbesar di Indonesia," ujarnya.
BRIS menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan IndoPremier Sekuritas untuk proses IPO ini, dengan kesanggupan penuh (full commitment) berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding). BRIS merupakan emiten ke-11 yang mencatatkan saham perdana di BEI pada tahun 2018 sekaligus emiten bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN yang pertama.