CALIFORNIA, iNews.id - Ritel fesyen asal Amerika Serikat (AS), GAP Inc akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 500 karyawan secara global. Pemangkasan tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menghasilkan penghematan tahunan sekitar 300 juta dolar AS atau setara Rp4,4 triliun.
“Kami mengumumkan struktur kepemimpinan dan operasi yang disederhanakan untuk lebih mengoptimalkan biaya dan keefektifan organisasi sambil memungkinkan kembali ke relevansi budaya dan fokus kreatif yang selalu menjadi detak jantung Gap Inc,” ujar CEO Interim dan Chairman GAP, Bob Martin mengutip dari RetailDive, Kamis (27/4/2023).
Adapun, PHK karyawan kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan yang dilakukan perusahaan pada bulan September 2022 sebanyak 500 pegawai. Namun, tidak diketahui secara rinci mengenai jumlah yang akan terdampak. Pihak GAP juga menolak berkomentar mengenai informasi PHK tersebut.
GAP mulai memberi tahu karyawan yang akan diberhentikan pada 18 April lalu. Sejalan dengan itu, perusahaan juga berencana untuk memberi tahu staf tentang kemungkinan PHK di kantor pusatnya di San Francisco pekan ini.
Berdasarkan data terakhir perusahaan pada Januari 2023, GAP memiliki sekitar 95.000 karyawan, dimana 81 persen di antaranya bekerja di toko-toko ritel mereka.