LONDON, iNews.id - International Airlines Group (IAG), perusahaan induk British Airways akan mengoperasikan lebih sedikit pesawat dari yang direncanakan selama sisa tahun ini. Pasalnya, pandemi Covid-19 terus menekan permintaan hingga berujung kerugian.
Grup maskapai tersebut hanya akan menerbangkan maksimal 30 persen dari penerbangan normal dibandingkan tahun lalu. Langkah itu muncul ketika perusahaan melaporkan kerugian 1,3 miliar euro (Rp22,7 triliun) pada kuartal III tahun ini, dibandingkan laba 1,4 miliar euro pada periode tahun lalu.
Grup yang juga memiliki maskapai penerbangan Iberia dan Aer Lingus itu mencatat pendapatan pada periode dari Juli-September turun 83 persen, menjadi 1,2 miliar euro dibandingkan 7,3 miliar euro tahun lalu. Maskapai sedang berjuang menghadapi krisis karena anjloknya trafik perjalanan.