Rugi Rp22,7 Triliun, Induk British Airways Pangkas Jumlah Penerbangan

Djairan
International Airlines Group (IAG), perusahaan induk British Airways akan mengoperasikan lebih sedikit pesawat dari yang direncanakan selama sisa tahun ini. (Foto: AFP)

"Permintaan keseluruhan tidak berkembang seperti yang diharapkan, karena lockdown yang diperketat oleh banyak pemerintah Eropa sebagai langkah penanganan terhadap gelombang kedua infeksi Covid-19," ujar juru bicara IAG, dikutip dari BBC Jumat (23/10/2020).

Awal bulan ini, maskapai berbiaya rendah Inggris, EasyJet, juga memperkirakan kerugian lebih dari 885 juta euro tahun ini, kerugian tahunan pertama dalam sejarahnya. Maskapai membatasi penerbangan tidak lebih dari 25 persen dari kapasitas normal di tahun depan.

Tak jauh berbeda, pekan lalu Ryanair juga memotong jadwal penerbangan dan membatasi operasi hanya 40 persen dari kapasitas tahun lalu. Maskapai yang berfokus di Asia, Cathay Pacific, juga membatasi penerbangan maksimal setengah dari kapasitas normal untuk tahun depan akibat Covid-19.    

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Internasional
8 jam lalu

Dahsyatnya Letusan Gunung Hayli Gubbi Ethiopia, Maskapai Batalkan Penerbangan

Internasional
1 hari lalu

Presiden Kolombia Serukan Maskapai Kembali Terbang ke Venezuela: Tak Ada Negara yang Diblokade!

Internasional
1 hari lalu

Khawatir Perang, Maskapai-Maskapai Internasional Mulai Hindari Langit Venezuela

Destinasi
1 bulan lalu

Kronologi Lengkap King Abdi Masterchef Tak Dikasih Makan di Pesawat, Hebohkan Medsos!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal