KIEV, iNews.id - Perusahaan baja terbesar Eropa di Mariupol, Azovstal, berhenti beroperasi untuk pertama kalinya sejak serangan Nazi pada 1941. Hal itu, disebabkan pabrik Azovstal rusak parah setelah dibom Rusia, pada Minggu (20/3/2022).
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, mengumumkan raksasa baja dan besi yang berbasis di Koya Mariupol, harus ditutup sepenuhnya setelah serangan kejam tentara Rusia.
Hal itu, mengacu pada pernyataan CEO Azovstal, Enver Tskitishvili, yang disampaikan melalui rekaman video. Dalam video tersebut, Enver Tskitishvili mengatakan Azovstal selalu beroperasi penuh, dan baru mengurangi produksi saat serangan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Menurut Enver Tskitishvili, perusahaan baja raksasa itu, pernah ditutup sepenuhnya satu kali, pada tahun 1941, ketika Nazi menyerang Ukraina.
Dia menjelaskan, sejak invasi Rusia ke Ukraina, produksi di pabrik Azovstal di Kota Mariupol telah dikurangi ke tingkat yang benar-benar aman.