DETROIT, iNews.id - Saham Ford Motor mengalami penurunan terburuk dalam lebih dari 11 tahun. Itu terjadi setelah perusahaan memperkirakan kinerja kuartal III di bawah ekspektasi dan memperingatkan investor akan biaya pemasok tak terduga sebesar 1 miliar dolar AS.
Mengutip CNBC International, saham Ford pada Selasa (20/9/2022) waktu setempat ditutup anjlok 12,3 persen menjadi 13,09 dolar AS. Produsen mobil itu kehilangan sekitar 7 miliar dolar AS atau Rp105,2 triliun dari nilai pasarnya.
Itu juga menjadi hari terburuk saham Ford berdasarkan persentase sejak 28 Januari 2011. Saat itu, pendapatan kuartal IV perusahaan mengecewakan investor dan saham merosot 13,4 persen menjadi ditutup pada 16,27 per saham.
Adapun setelah penutupan pasar pada Senin (19/9/2022) kemarin, Ford menhyatakan, masalah pasokan telah mengakibatkan kekurangan suku cadang yang mempengaruhi sekitar 40.000 hingga 45.000 kendaraan, terutama truk dan SUV dengan margin tinggi yang belum dapat menjangkau dealer.
Terlepas dari masalah dan biaya tambahan, Ford menegaskan, panduannya untuk tahun ini tetapi menetapkan ekspektasi untuk laba penyesuaian kuartal III sebelum bunga dan pajak berada di kisaran 1,4 miliar hingga 1,7 miliar dolar AS. Itu jauh di bawah perkiraan beberapa analis, yang memproyeksikan laba kuartalan mendekati 3 miliar dolar AS.