Tidak diketahui dengan jelas apa yang mendorong Bankman-Fried berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak menentang ekstradisi. Dia telah dikirim ke penjara Fox Hill di Bahama pada Selasa lalu setelah Kepala Hakim JoyAnn Ferguson-Pratt menolak permintaannya untuk tetap di rumah sambil menunggu sidang ekstradisinya.
Departemen Luar Negeri AS dalam laporan 2021 menyebutkan, kondisi di Fox Hill keras, di mana penjaranya penuh, banyak hewan pengerat, dan tahanan yang menggunakan ember sebagai toilet. Namun pihak berwenang di sana mengatakan kondisinya telah membaik.
Bankman-Fried mengumpulkan kekayaan senilai lebih dari 20 miliar dolar AS dari kripto untuk membangun FTX menjadi salah satu bursa terbesar di dunia. Penangkapannya Senin lalu di Bahamas, di mana FTX berbasis, terjadi hanya sebulan setelah bursa kriptonya bangkrut.
Jaksa federal teratas di Manhattan Damian Williams menggambarkan kebangkrutan FTX sebagai salah satu kasus penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika. Dia menggambarkan penyelidikan sedang berlangsung, dan mendesak orang-orang yang mengetahui masalah di FTX atau Alameda untuk bekerja sama.
Seorang eksekutif puncak di FTX, Ryan Salame mengatakan kepada regulator sekuritas di Bahama pada 9 November lalu bahwa aset milik pelanggan FTX dipindahkan ke Alameda untuk menutupi kerugian dana lindung nilai. Itu menurut sebuah dokumen yang dipublikasikan sebagai bagian dari proses kebangkrutan FTX di Delaware.
FTX mengajukan kebangkrutan pada 11 November 2022. Pada hari yang sama, Bankman-Fried juga mengundurkan diri sebagai CEO.