Faktor lainnya, kata Fajriyah, Pertamina berupaya untuk memastikan kemandirian energi tetap terjaga. Di tengah anjloknya harga minyak dunia, kilang Pertamina tetap mengolah minyak mentah menjadi produk minyak. Jika tak mengolah, Pertamina bisa saja meraup laba lebih besar.
"Walaupun ada kilang yang kemarin setop operasinya, namun secara umum kemandirian energi itu terus kita jaga, sehingga Pertamina tidak mengalami krisis di bidang energi," ujarnya.
Fajriyah juga menyoroti volume penjualan BBM yang turun signifikan akibat PSBB. Hal ini membuat Pertamina sebenarnya tak diuntungkan terlalu banyak dari penurunan harga minyak dunia.
Pertamina, kata Fajriyah, telah membuat harga BBM dalam negeri stabil dalam beberapa tahun terakhir. Padahal pada 2016, harga minyak dunia naik tinggi.
Selain itu, dia menyebut, BBM nonsubsidi seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo harganya diturunkan pada Januari 2020. Pada 2019, harga BBM Pertamax juga dua kali turun.
"Jadi sebenarnya penurunan terus kami lakukan, evaluasi harga terus kami lakukan, dan sampai saat ini Pertamina terus memonitor harga di dunia, dimana seperti yang kita ketahui kondisi dunia saat ini dalam keadaan yang tidak normal karena pandemi Covid-19," tuturnya.