Armstrong menemukan mata uang kripto pada tahun 2010 ketika dia membaca whitepaper Bitcoin yang ditulis oleh Satoshi Nakamoto yang menggunakan nama samaran. Menurut Forbes, dia membeli Bitcoin pertamanya dengan harga 9 dolar AS per token.
Pada Juni 2012, Brian Armstrong mendirikan Coinbase. Awalnya, programmer Inggris Ben Reeves seharusnya bergabung dengannya di Y Combinator, tempat mereka membentuk Coinbase. Namun, perbedaan pendapat di antara mereka tentang penyimpanan kripto membuat Reeves mengundurkan diri pada menit terakhir, sementara Armstrong melanjutkan melalui Y Combinator sendirian.
Kemudian, Fred Eshram, mantan pedagang valas di Goldman Sachs, bergabung dengan Armstrong setelah mengetahui permohonannya di Hacker News. Pada bulan November 2012, Coinbase meluncurkan platformnya untuk membeli dan menjual Bitcoin melalui transfer bank.
Kabar tersebut dibantah oleh Raline Shah dan Brian Armstrong. CEO Coinbase ini menegaskan bahwa dia belum pernah menikah sebelumnya.
"Melihat beberapa kabar miring yang ada di luaran sana, saya tidak pernah menikah sebelumnya," tulis Armstrong dalam akun X dikutip, Kamis (10/10/2024).
Tidak membantah blak-blakan secara tegas seperti Armstrong, Raline Shah mengungkapkan bantahan dengan kalimat ucapan pernikahan untuk Brian Armstrong dan Angela Meng. Dia memastikan bahwa pernikahan dengan Meng adalah pernikahan pertama bagi Brian.
"Selamat buat teman saya, Brian Armstrong, dalam menempuh hidup baru. Sewaktu saya berdomisili di Amerika banyak pelajaran yang saya kutip dari kerja kerasnya di dunia teknologi," ujar Raline dikutip dari unggahan Instagram @ralineshah, Kamis (10/10/2024).