Sebagai langkah efisiensi, Kementerian BUMN sebagai pemegang saham akan memfokuskan Garuda Indonesia dan Citilink untuk menggarap pasar domestik. Di mana, ceruk pasar domestik dinilai lebih potensial.
Erick menegaskan, berdasarkan data saat ini penerbangan didominasi oleh penumpang domestik. Menurutnya, sebanyak 78 persen penumpang menggunakan jasa pesawat untuk bepergian antarpulau. Dia menambahkan, turis lokal berkontribusi sebanyak Rp1.400 triliun. Sedangkan 22 persen atau sekitar Rp300 triliun berasal dari turis mancanegara.
"(Kontribusi) lokal turis itu mencapai Rp1.400 triliun, sedangkan turis asing hanya 22 persen atau sekitar Rp300 triliun. Kalau kita berbisnis ya jelas ini market-nya karena Indonesia juga negara kepulauan," kata dia.
Erick menilai langkah fokus ke pasar domestik tersebut merupakan terobosan paling realistis untuk menyelamatkan maskapai-maskapai penerbangan pelat merah itu. Garuda dan Citilink tercatat mempekerjakan setidaknya 1.300 pilot dan awak kabin, serta 2.300 pegawai.