1. Prof. Rhenald Kasali – Founder Rumah Perubahan;
2. Managing Director Nielsen Indonesia – Agus Nurudin;
3. President Director PT Blue Bird Tbk – Noni Sri Ayati Purnomo;
4. Executive Director Grab Indonesia – Ongki Kurniawan;
5. CEO RDS Group – Randy Chandra;
6. Co-Founder and CCO GoBear – Marnix Zwart;
7. Founder dan CEO Qoala – Harshet Lunani;
8. Co-Founder Tokopedia – Leontinus Alpha Edison;
9. Country Director of Google Cloud Indonesia – Megawaty Khie;
10. READI – Nicholas Yeo;
11. Director of Enterprise Payment OVO – Harianto Gunawan;
12. Managing Director COO DBS Indonesia – Bimo Notowidigdo;
13. Regional Chief Risk Officer – Allianz Asia/Pacific – Joerg Biebel;
14. Chief Transformation Officer PT Prudential Life Assurance – Premraj Thuraisingam;
15. Chief Strategy Officer AIA Singapore – Chiew Ai Chin.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis, digitalisasi dalam industri keuangan baik perbankan dan non-perbankan, dalam hal ini khususnya di industri asuransi akan mendorong peningkatan akses keuangan dan literasi di masyarakat.
Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB 2A OJK) Ahmad Nasrullah yang turut hadir membuka secara resmi mengatakan, “Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam industri jasa keuangan termasuk asuransi akan memberi nilai tambah, dalam aktivitas bisnis kesehariannya.”
Untuk itu, industri asuransi juga harus menyesuaikan dan mengoptimalisasi aktivitas bisnisnya, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini. Di mana semakin dekatnya masyarakat kita terhadap pemanfaatan teknologi digitalisasi dan informasi.
“Industri asuransi harus dapat memanfaatkan momentum perkembangan teknologi digital bidang keuangan saat ini. Berkolaborasi untuk mendorong penetrasi pasar penting dilakukan saat ini, sehingga layanan, inovasi produk dapat semakin maju dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Risninandi.
Diharapkan melalui kegiatan seminar DRiM 2019 ini, para anggota AAJI dapat semakin yakin untuk mengaplikasikan teknologi digital dalam strategi perusahaan. Sehingga penetrasi asuransi jiwa di Indonesia akan semakin cepat dan tepat sesuai dengan target marketnya. (Adv)