"Ada beberapa toko makanan yang buka, tetapi semua pasar nyaris tutup," kata seorang mantan pegawai pemerintah, seperti dikutip Reuters, Senin (23/8/2021).
Lalu lintas kota telah dimulai kembali di wilayah perbatasan Afghanistan dengan Pakistan. Namun, kondisi kekeringan dan kelaparan memperburuk keadaan, yang mendorong ribuan warga di kota tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara.
Situasi bertambah rumit, saat solidaritas bantuan internasional menunda penerbangan komersial ke Afghanistan yang diumumkan pada Minggu (22/8/2021). Artinya tidak ada cara mengirimkan pasokan obat-obatan, bahan makanan, dan bantuan lainnya.
"Semuanya sudah selesai. Tidak hanya pemerintah saja yang jatuh, ribuan orang seperti saya yang hidupnya bergantung pada gaji bulanan sekitar 15.000 afghanis (sekitar 200 dolar Amerika Serikat, Red) juga ikut terpuruk," kata mantan pegawai pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Pemerintah Afghanistan diketahui sudah tidak membayar para pekerjanya selama dua bulan terakhir sebelum Taliban mengambil-alih.