Siapa yang Seharusnya Menanggung Utang Kereta Cepat? Ini Jawabannya

Zulhilmi Yahya
Siapa yang seharusnya menanggung utang kereta cepat menjadi pembahasan menarik beberapa waktu belakangan. (Foto: Dok. KCIC)

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang seharusnya menanggung utang kereta cepat menjadi pembahasan menarik beberapa waktu belakangan. Hal ini menyusul pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Proyek Kereta Cepat Whoosh merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang digarap sejak 2016 dan beroperasi mulai Oktober 2023. Nilai investasi proyek tersebut mencapai 7,27 miliar dolar AS atau setara Rp118,37 triliun, termasuk pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dolar AS.

Adapun, mayoritas pembiayaan proyek Kereta Cepat Whoosh atau sekitar 75 persen melalui pinjaman dari China Development Bank (CDB). Whoosh digarap di bawah pengelolaan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). 

60 persen saham KCIC dikuasai PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan sisanya dimiliki konsorsium perusahaan perkeretaapian China, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd 

Di dalam tubuh PSBI terdapat nama sejumlah entitas BUMN seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI 58,53 persen, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 33,36 persen, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 7,08 persen, dan PT Perkebunan Nusantara I 1,03 persen.

Siapa yang Seharusnya Menanggung Utang Kereta Cepat? 

Adapun, penolakan Purbaya terkait dengan tawaran penyelesaian utang yang pernah disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria kepada pemerintah. Tawaran tersebut yaitu meminta pemerintah menambah penyertaan modal kepada PT KAI selaku pemimpin konsorsium KCIC. Sebagai gantinya, pemerintah akan mengambil alih infrastruktur proyek Whoosh.

Purbaya menuturkan, Danantara seharusnya mampu mengelola utang Kereta Cepat Whoosh secara mandiri dengan memanfaatkan dari keuntungan yang dihasilkan. Hal ini penting agar terjadi pemisahan yang jelas antara tanggung jawab swasta dan pemerintah.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Shorts
2 bulan lalu

Istana Minta Menkeu Purbaya Carikan Solusi Bayar Utang Kereta Cepat Usai Tolak Pakai APBN

Nasional
2 bulan lalu

Rapat Prabowo dan Menteri di Kertanegara Bahas Utang Kereta Cepat? Ini Kata Istana

Motor
15 jam lalu

Spesifikasi Moge Patwal Dijajal Menkeu Purbaya, Harganya Tembus Rp1,5 Miliar

Nasional
18 jam lalu

Purbaya Respons Rosan Minta Pajak BUMN Dihapus: Gak Bisa!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal