Salah satu penerima dari Desa Tambi, Kabupaten Pemalang, Makmur berbagi kisahnya tentang bagaimana dia hanya perlu menyediakan tanah dan kemudian mendapatkan rumah senilai Rp35 juta dari anggaran pemerintah, ditambah dengan Rp1,8 juta dari program padat karya.
Rumah ini tidak hanya menjadi tempat tinggalnya tetapi juga digunakan untuk kegiatan organisasi, seperti GP Ansor dan Banser.
"Alhamdulillah pembangunan berjalan lancar sesuai harapan. Dan saya bisa mendapatkan bantuan rumah tanpa DP sepeserpun, asal yang penting punya tanah," ujar Makmur saat ditemui di rumahnya, Senin (28/11/2022).
Di sisi lain, Lili Holiyah dari Desa Tembi, yang telah lama bermimpi memiliki rumah sejak menikah pada tahun 2015, juga merasakan manfaat dari program ini. Dia, yang bekerja membuat wig dan suaminya yang merantau di Jakarta, sekarang merasa bersyukur telah memiliki rumah sendiri.
Program ini juga mencakup daerah lain seperti Kabupaten Brebes, Kota Magelang, dan Kabupaten Wonosobo.
Di Wonosobo, seorang penerima bantuan, Sunardi, menyatakan betapa bantuannya membuat kehidupan keluarganya lebih mandiri dan nyaman, berbeda dari masa sebelumnya ketika ia harus menumpang di rumah orangtuanya.
Secara keseluruhan, Program Tuku Lemah Oleh Omah telah memberikan dampak yang signifikan dalam mengurangi kesulitan perumahan di Jawa Tengah, memberikan harapan dan kenyamanan kepada banyak keluarga yang membutuhkan.
Itulah Program Tuku Lemah oleh Omah, yang dijalani Ganjar Pranowo, sebuah bukti nyata komitmennya dalam menghadapi isu perumahan Indonesia.