JAKARTA, iNews.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan harga minyak bakal mencapai titik keseimbangan baru 60 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Ini setelah anjloknya harga minyak akibat penurunan permintaan di tengah wabah Covid-19.
"Itu tidak terjadi pada 2021, bukan juga pada 2021," ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam FGD dilansir, Selasa (16/6/2020).
Dia menerangkan, setelah mengolah data, kemungkinan titik keseimbangan baru harga minyak tersebut akan terjadi pada 2024 atau 2025. Menuturnya, ada tiga asumsi dasar perkiraan titik kesimbangan baru harga minyak tersebut, yang kini terus berfluktuasi akibat wabah Covid-19
Pertama, perhitungan berdasarkan biaya produksi bila harga minyak di bawah 30 dolar Amerika Serikat per barel maka akan banyak perusahaan minyak yang kolaps, kecuali memiliki cadangan besar.
Kedua, pembicaraan di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai memangkas produksi mereka. Ketiga, analisa-analisa perkiraan harga minyak mentah Brent oleh lembaga riset energi Woodmac, Rystad and Platts.