"Iya (3 opsi dijalankan) tetapi untuk jumlah dan lainnya masih terus dikaji, dan kami dibantu juga audit BPKP," ucap dia.
Anne menambahkan, setalah kajian tersebut selesai dan keluar jumlah kebutuhan sarana KRL maka akan disinkronkan dengan prasarana yang disiapkan oleh pemerintah. Sementara saat ini, KCI sedang melakukan assessment bersama INKA untuk memastikan berapa jumlah yang bisa dilakukan retrofit maupun unit KRL yang bisa diimpor dari Jepang.
"Itu perlu assessment, makanya INKA saat ini bersama dengan KAI Commuter di Depo Depok dan Depo kami yang lain, itu kereta-kereta ini dilakukan assessment untuk melakukan apakah memang kereta itu bisa diretrofit, sedang dilakukan kajian," katanya.
"Sehingga nanti kebutuhan efektifnya KRL ini bisa dilihat secara data juga dari kebutuhan untuk pengguna atau perawatan, dan dari sisi pengadaan sarana," imbuh dia.
Mengenai kapan adanya rangkaian yang akan dikonservasi akan dilakukan bertahap.
"Jadi tidak serta merta langsung 10, 20, 30 kereta langsung dikonservasi, terus tiba-tiba keretanya dateng 30, tidak. Jadi dalam konsep retrofit, kereta bukan baru atau kereta baru itu kedatangannya bertahap. Itulah yang tadi mulai di shifting tadi," ujarnya.