JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengaku belum menerima surat dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait rencana merger BUMN karya. Pihaknya pun belum banyak membahas soal rencana tersebut.
"Belum ke sini suratnya. Setahu saya belum pernah dibahas di level BUMN dan kita (PUPR)," kata Endra saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jumat (12/7/2024).
Maka dari itu, kata Endra, belum ada konsep dan rencana lanjutan yang dibahas terkait penggabungan BUMN Karya. Adapun, BUMN karya yang rencananya akan dilebur adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.
"Belum pernah ada yang dibawa ke sini konsepnya gimana. Belum ada konsep yang masuk yang kita mau komentari apanya," kata Endra.
Meskipun masih dalam tahap proses, target awal Kementerian BUMN merger bisa rampung di September 2024. Dalam skemanya, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, lalu Wijaya Karya alias WIKA akan dilebur ke PTPP.
Sementara itu, sebelumnya Erick Thohir mengaku sudah mengirim surat kepada Basuki untuk peninjauan lebih lanjut terkait peleburan BUMN Karya.
“Sudah, saya sudah kirim surat ke Pak Basuki. Sudah direview oleh Menteri Keuangan. Kita menunggu prosesnya saja dari Kementerian PUPR,” kata Erick saat ditemui di gedung DPR/MPR, Rabu (10/7/2024).