JAKARTA, iNews.id - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyoroti isu pemerataan listrik bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya, akses listrik yang belum merata menjadi indikator pemerataan ekonomi juga belum merata.
Menurut Anies yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta, persoalan ketimpangan listrik masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah terutama terkait waktu dan frekuensi nyala listrik.
Dia mengungkapkan, meskipun rasio elektrifikasi di Indonesia pada 2022 sudah mencapai 99,63 persen, namun belum seluruhnya bisa menyala hingga 24 jam per hari. Hal itu, terutama terjadi di kawasan Timur Indonesia.
Mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Lembong, yang juga juru bicara serta tim ahli ekonomi Anies Baswedan, mengatakan isu pemerataan listrik yang disampaikan Anies di rakernas APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) beberapa waktu lalu sangat penting.
Ketika distribusi listrik lebih merata, hal itu akan mampu mengakselerasi aktivitas perekonomian secara lebih luas dan pada akhirnya berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.