JAKARTA, iNews.id - Bursa mata uang kripto terbesar di dunia, Binance Holdings menunjuk Co-CEO Baru dalam perombakan besar-besaran struktur kepemimpinannya. Perempuan bernama Yi He ditunjuk menduduki posisi tersebut.
Yi He, yang mendirikan Binance bersama mantan pimpinannya, Changpeng Zhao pada tahun 2017 dan memiliki anak dengan sang maestro kripto, kini akan berbagi tugas dengan Pelaksana Tugas CEO Richard Teng.
Melansir CNBC International, langkah ini merupakan perubahan kepemimpinan perusahaan yang paling signifikan sejak Teng menggantikan Zhao, yang mengaku bersalah melanggar Undang-Undang Pencucian Uang Amerika Serikat (AS) pada tahun 2023.
Teng, yang ditunjuk di tengah pengawasan ketat regulasi terhadap Binance dan kripto secara umum, memiliki latar belakang di bidang regulasi dan layanan keuangan, dan sebelumnya memegang peran senior di bidang regulasi di bank sentral Singapura.
"(Yi He) telah ada di sana (Binance) sejak awal, dan dia telah mendorong banyak perubahan dan pertumbuhan Binance," ucap Teng dikutip, Jumat (5/12/2025).
Peningkatan Yi He ke posisi Co-CEO merupakan penunjukan orang dalam yang memiliki hubungan jangka panjang dengan Zhao, yang juga dikenal sebagai CZ.
Langkah ini diambil setelah Presiden AS Donald Trump mengampuni CZ, yang sebelumnya mengaku bersalah atas tuduhan memfasilitasi pencucian uang saat memimpin bursa mata uang kripto tersebut.
Pemerintahan Trump telah mengambil sikap yang lebih bersahabat terhadap industri kripto, dengan beberapa kasus penting yang dihentikan dalam beberapa bulan terakhir.
Yi He mempertahankan profil publik yang relatif rendah dibandingkan dengan CZ, dengan banyak detail mengenai peran dan aktivitasnya di Binance yang belum jelas.
Profil media sosialnya mencantumkan posisi terbarunya sebagai Chief Customer Service Officer di bursa kripto tersebut.