Kemudian, lanjut Isa, Simbara kemudian menempuh perjalanan dan evolusi secara terus-menerus, kita melakukannya secara terencana dan sistematis.
Isa menuturkan, pada tahap pertama yaitu tahun 2021, integrasi difokuskan pada proses bisnis penjualan ekspor komoditas batubara yang melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Keuangan yang pada waktu itu adalah LNSW, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan juga Direktorat Jenderal Anggaran.
"Di tahap kedua, pada tahun 2022 telah dilaunch dilakukan penambahan integrasi proses bisnis untuk perizinan berlayar dari Kementerian Perhubungan pada 38 pelabuhan dan perluasan untuk penjualan batubara di dalam negeri," ucapnya.
Pada tahap ketiga, di tahun 2023 telah dilakukan integrasi penuh seluruh 57 pelabuhan yang melayani pengapalan dan pelayarannya minerba, khususnya batu bara, dengan membutuhkan sistem INAPORTnet pada Kementerian Perhubungan dengan Simbara.
Selanjutnya, pada tahun ini, pemerintah melakukan penambahan integrasi sistem Sinas di Kementerian Perindustrian untuk hilirisasi komoditas nikel dan timah yang mrncakup proses bisnis hilirisasi di Smelter
"Di tahun-tahun yang akan datang, kita akan terus mengembangkan dan memperbaiki Simbara, termasuk untuk komoditas lainnya seperti bauksit, emas, dan tembagam," katanya.