Tak Loyal pada Merek Favorit, Ini Pertimbangan Konsumen saat Membeli Produk

Rahmat Fiansyah
Belanja. (Foto: ilustrasi/Ant)

Meski tren ketidaksetiaan atas produk meningkat, konsumen yang tetap memiliki merek favorit saat berbelanja mencapai 37 persen, sama dengan lima tahun lalu. Namun, mereka saat ini lebih terbuka terhadap merek-merek baru dengan pertimbangan-pertimbangan di atas.

"Selain itu, 59 persen konsumen Indonesia menyatakan lebih banyak membeli produk yang diproduksi di dalam negeri meskipun tetap terbuka untuk mencoba produk dari negara lain," tuturnya.

Yudi mengatakan, konsumen yang tidak loyal bukan berarti tidak menyukai merek favorit mereka. Yang terjadi mereka tertartik dengan merek lain yang menawarkan proposisi lebih menarik.

Value for Money tidak sama dengan harga diskon. Merek harus mampu membangun emotional branding, tidak hanya sekadar program promosi. Merek harus terus menerus berevolusi untuk tetap 'cantik' di mata konsumen, dan tidak terjebak pada kesuksesan masa lampau," ujar dia.

Survei Global Nielsen dilakukan dengan menjangkau lebih dari 30 ribu pengguna internet di seluruh dunia yang mewakili hampir 2 miliar konsumen online global. Survei yang dilakukan mencakup 64 negara dengan metode kuesioner.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
1 tahun lalu

Apakah Merek Dagang Bisa Dipakai Bebas oleh Masyarakat?

Internasional
1 tahun lalu

Debat Capres AS Donald Trump dan Kamala Harris Disaksikan 67 Juta Orang

Nasional
2 tahun lalu

Hati-hati Menggunakan Merek yang Mirip atau Sama dengan Merek Produk Lain

Internet
2 tahun lalu

Perilaku Konsumen Berubah, Ini Tips Jualan Laku Keras di TikTok 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal