Tak Naikkan Harga Pertamax, Pertamina Diperkirakan Rugi Hingga Rp150 Triliun

Athika Rahma
Gedung Pertamina. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp150 triliun jika tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan beban keuangan negara dan Pertamina selaku BUMN penyalur BBM sudah tertekan, seiring kenaikan harga minyak dunia

Kerugian itu, disebabkan beban subsidi BBM Pertalite yang diberikan Pertamina meningkat, begitu juga untuk Pertamax yang dipasarkan di kisaran Rp9.000-Rp9.500 per liter. Padahal, harga keekonomian Pertamax sudah mencapai Rp14.526 per Maret 2022.

"Untuk RON 90 Pertalite di 2021 konsumsinya 24 juta kilo liter (KL). Selisih harganya, karena sekarang harga jualnya Rp7.650 per liter. Harga keekonomiannya disebutkan Rp12.000-Rp13.000, jadi selisihnya cukup signifikan," ungkap Komaidi dalam Market Review IDX Channel, Rabu (30/3/2022).

Lebih lanjut, untuk selisih harga Pertalite Rp1.000 per liter, paling tidak perusahaan harus menanggung subsidi Rp24 triliun. Jika selisihnya sekitar Rp4.000 hingga Rp6.000 per liter, maka totalnya bisa mencapai Rp144 triliun.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
3 jam lalu

Bahlil Izinkan Masyarakat Aceh, Sumut dan Sumbar Bebas Beli BBM Tanpa Barcode

Nasional
1 hari lalu

Harga BBM Pertamina 2 Desember 2025 Ada yang Naik? Ini Daftarnya

Nasional
1 hari lalu

Harga BBM Pertamina, Shell, BP, Vivo Kompak Naik per 1 Desember 2025, Berikut Daftarnya

Bisnis
2 hari lalu

PTC Sukses Raih Predikat Trusted Company di Indonesia GCG Award 2025

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal