Dia menambahkan, kelanjutan pembangunan jalan pintas ini akan memangkas waktu tempuh dan mengurangi titik rawan kecelakaan.
“Kami terus upayakan perbaikan geometrinya, baik horizontal dan vertikal. Akan terjadi tarikan maupun kebangkitan perjalanan lalu lintas, utamanya distribusi logistik kelas menengah sehingga dengan harapan nanti ada dorongan pemerataan dari kemajuan perekonomian Bali Selatan ke Utara,” tuturnya.
Lokasi pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja untuk titik 1 sampai 4 berada di wilayah Kabupaten Tabanan yang tujuannya untuk mengurai kemacetan, sedangkan titik 5 sampai 10 dibangun di Kabupaten Buleleng. Progresnya saat ini sebanyak 4 lokasi, yakni shortcut 3, 4, 5, 6 telah selesai dan mulai operasi pada Desember 2019.
Dibangunnya shortcut pada titik 3 dan 4, total panjang jalan dari sebelumnya 2,45 kilometer (km) dengan kelandaian 7 persen dan 11 tikungan menjadi 1,57 km dengan kelandaian 6 persen dan tinggal 3 tikungan. Pembangunan shortcut 4 dilengkapi dua jembatan masing-masing sepanjang 198 meter dan 287 meter. Selanjutnya untuk pembangunan shortcut 5 dan 6 dari panjang jalan 1,9 km dengan kelandaian 12 persen dan 15 tikungan menjadi panjang jalan tetap 1,9 km, namun kelandaian berkurang 6 persen dengan 6 tikungan.
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerangan jalan. Nantinya jika jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.