Saat ini, perseroan telah menggandeng konsultan keuangan AJ Capital Advisory untuk membantu perusahaan melakukan analisis terkait arus kas, likuiditas, dan struktur modal keseluruhan Duniatex Group.
Menurut Direktur & Co Founder AJ Capital Fransiscus Alip, permasalahan yang dihadapi perseroan adalah adanya keterlambatan pembayaran bunga dan utang pokok kredit sindikasi yang dilakukan oleh DDST, sebesar USD13,4 juta yang berasal dari pinjaman sindikasi yang dipimpin oleh bank HSBC dan BNP Paribas yang jatuh tempo pada 10 Juli 2019.
Keterlambatan pembayaran utang kredit sindikasi ini disebabkan adanya penurunan kinerja DDST imbas dari kondisi industri yang dinamis akibat efek tidak langsung dari perang dagang AS-China.
Bahkan saat ini, guna mengantisipasi kondisi pasar global dan menjaga tingkat profitabilitas, PT DDST telah melakukan sejumlah langkah efisiensi antara lain mengurangi kapasitas produksi, bahkan mengurangi waktu lembur karyawan.
”Namun, kami pastikan kondisi yang dihadapi oleh PT DDST tidak berkorelasi dengan obligasi PT Delta Merlin Dunia Textile (DMDT) senilai USD300 juta, yang mana pembayaran kupon pertama akan jatuh tempo pada September 2019,” kata Alip.