ByteDance juga telah berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar AS dan merekrut ratusan karyawan di Singapura, yang telah dipilihnya sebagai kantor pusatnya di Asia Tenggara. TikTok terus mengupayakan pertumbuhan meskipun tengah menghadapi ketidakpastian atas kepemilikannya.
Pada September, ByteDance, Oracle dan Walmart sepakat bekerja sama untuk membentuk perusahaan baru, TikTok Global yang berbasis di AS dan akan menguasai sebagian besar operasi di seluruh dunia. ByteDance mengklaim akan memiliki 80 persen saham dan akan menjadikan TikTok Global anak perusahaan.
Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan membatalkannya dan memblokir TikTok di AS jika ByteDance masih memegang kendali penuh. Dia bersikeras agar Oracle dan Walmart menjadi pemilik saham mayoritas. Pengadilan AS akan memberikan keputusan pada 4 November terkait itu.