TikTok yang menjadi aplikasi populer di AS menimbulkan kecurigaan bagi pejabat dan perusahan di AS. Salah satu bank terbesar Wells Fargo & Co meminta karyawan untuk menghapus TikTok dari ponsel mereka karena bermasalah dari sisi keamanan.
Sementara itu, Amazon sempat meminta kepada karyawan menghapus aplikasi TikTok di ponsel yang digunakan untuk mengakses email perusahaan. Namun, instruksi itu diralat dengan alasan kesalahan teknis.
Navaro menuding apa yang dilakukan Amazon sebenarnya menunjukkan 'kekuatan Partai Komunis China di perusahaan AS'.
Sementara itu, ByteDance berulang kali menepis tuduhan bahwa TikTok mengancam keamanan nasional AS. Perusahaan tersebut bahkan mempertimbangkan untuk membangun struktur baru perusahaan untuk menjaga jarak dengan pemerintah China.
Sumber Bloomberg menyebut, TikTok berencana membangun kantor di luar China. Ada lima kota yang akan dibangun yaitu Los Angeles, New York, Dublin, London, dan Singapura.
Navarro menyebut, strategi TikTok mirip dengan yang dilakukan Huawei dengan merekrut petinggi Disney Kevin Mayer sebagai CEO.
"Menaruh boneka Amerika untuk berkuasa tidak akan sukses," kata Navarro.