"Total utang BUMN itu Rp1.600 triliun, modalnya Rp3.200 triliun. Jadi kalau kita usaha biasanya utangnya 70 persen, modalnya 30 persen, ini kebalik, utang cuma 34 persen utang, modalnya yang 66 persen," ujar Erick.
Dia juga menanggapi masalah keuangan BUMN Karya yang juga menjadi sorotan masyarakat. Menurut dia, secara operasional dan keuangan tidak semua BUMN Karya merugi.
Ada beberapa BUMN Karya yang justru mencatatkan kinerja positif. "Jadi tidak semua (BUMN) karya jelek, ada yang bagus seperti Nindya Karya, PTPP," ungkap Erick.
Dia menambahkan, BUMN karya dengan segala tantangan tetap berkomitmen melakukan pembangunan untuk meningkatkan perekonomian bangsa dan juga menciptakan lapangan pekerjaan.