"Pelunasan atas beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN Pemerintah pada periode laporan," ungkap Erwin.
Sementara itu, penarikan ULN pada triwulan III 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Erwin menyebut pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.
Dia menjelaskan, dukungan utang luar negeri pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas pada triwulan III 2022 antara lain mencakup sektor:
- jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,6 persen
- sektor jasa pendidikan 16,6 persen
- sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 15,2 persen