Wall Street Berakhir Naik Tajam, Tanda Tekanan Inflasi Mereda

Anggie Ariesta
Bursa Wall Street Amerika Serikat. (Foto: Reuters)

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan angka CPI tahunan di bawah 8% untuk pertama kalinya dalam delapan bulan.

"Ini adalah masalah besar. Kami telah menyebut puncak inflasi selama beberapa bulan terakhir dan sangat frustrasi karena tidak muncul dalam data. Untuk pertama kalinya, itu benar-benar muncul dalam data," kata King Lip, kepala strategi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco, seperti dikutip Reuters, Jumat (11/11/2022).

Tumbuhnya kekhawatiran resesi telah memukul Wall Street tahun ini. S&P 500 (.SPX) tetap turun sekitar 17 persen tahun ini, dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak 2008.

Data inflasi mendorong para pedagang untuk menyesuaikan taruhan kenaikan suku bunga, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada bulan Desember, daripada kenaikan 75 basis poin, melonjak menjadi sekitar 85 persen dari 52 persen sebelum data dirilis, menurut Alat FedWatch CME.

Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden Fed Dallas Lorie Logan menyambut baik data inflasi terbaru, tetapi memperingatkan bahwa pertarungan dengan kenaikan harga masih jauh dari selesai.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
8 hari lalu

BI Dinilai Perlu Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Ini Alasannya

Makro
23 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
23 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Nasional
30 hari lalu

Lapor ke Prabowo, Mendagri Tito Pastikan Inflasi Terkendali

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal