Hal itu menghancurkan harapan pelaku pasar terhadap kemungkinan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) akan mengurangi kenaikan suku bunga acuan.
"Laporan tersebut menunjukkan inflasi yang sangat persisten dan itu berarti The Fed akan tetap terlibat dan menaikkan suku bunga. Dan itu adalah kutukan bagi ekuitas," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Pasar keuangan telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan FOMC minggu depan, dengan probabilitas 32 persen dari kenaikan besar-besar, persentase poin penuh ke tingkat target dana Fed, menurut alat FedWatch CME.
"The Fed telah meningkatkan (suku bunga) tiga poin persentase penuh dalam enam bulan terakhir. Kami belum merasakan dampak penuh dari semua kenaikan itu. Tapi kami akan merasakannya. Kami berada di ambang pintu resesi," ujar Nolte.
Kekhawatiran tetap ada bahwa periode pengetatan kebijakan yang berkepanjangan dari The Fed dapat mengarahkan ekonomi AS ke ambang resesi.