Ermy memastikan, WSKT tengah memperbaiki kinerja keuangannya. Dalam laporan keuangan kuartal II/2024, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp4,47 triliun.
Pendapatan ini ditopang dari jasa konstruksi sebesar Rp3,12 triliun. Ada pula penjualan beton atau precast Rp610,96 miliar. Lalu, pendapatan jalan tol Rp563,34 miliar.
Kemudian, kinerja Gross Profit Margin (GPM) perusahaan naik menjadi 13,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 8,8 persen.
“Sebagai BUMN konstruksi, Waskita Karya aktif mengerjakan sejumlah proyek. Sampai kuartal kedua tahun ini, total nilai kontrak yang dikelola mencapai Rp51,1 triliun atau 87 proyek, sebanyak 40,2 persen diantaranya merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Ermy.
Per Juli 2024, Waskita Karya mengerjakan 83 proyek PSN. Sebanyak 64 sudah selesai, meliputi 44 jalan tol seperti Serpong-Cinere, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Kertosono, dan Pasuruan-Probolinggo.