Waspada! Modus Penipuan Transfer Berbasis AI Kian Marak

Dinar Fitra Maghiszha
Ilustrasi penipuan berbasis AI kian marak. (Foto: Freepik)

 
Ia merinci bahwa pelaku berpura-pura menjadi pihak lain, termasuk customer service lembaga keuangan, travel agent, internet provider, bahkan lembaga pemerintah, dengan tujuan memperoleh data pribadi masyarakat.

“Pelaku sering meminta informasi sehingga akhirnya masyarakat secara sukarela memberikan PIN dan OTP mereka,” ungkap dia

Sepanjang Agustus 2025, OJK mencatat ada tiga aduan khusus terkait penggunaan AI dalam penipuan. Kasus tersebut meliputi penagihan dengan ancaman penyebaran foto yang telah diedit menggunakan AI serta penyalahgunaan data pribadi untuk pembukaan rekening.

Hingga 29 Agustus 2025, OJK melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) telah menerima 238.552 laporan aduan.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Keuangan
2 hari lalu

IHSG Sentuh Rekor Tertinggi 24 Kali Sepanjang 2025, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp16.000 Triliun

Seleb
3 hari lalu

Potret Terbaru Inara Rusli Istri Siri Insanul Fahmi, Mata Panda Jadi Sorotan!

Seleb
3 hari lalu

Inara Rusli Cabut Laporan terhadap Insanul Fahmi di Polda Metro Hari Ini

Bisnis
5 hari lalu

Deretan Miliarder Muda yang Sukses Rintis Bisnis dari Nol

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal