JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Agung Budi Waskito mengakui beban bunga utang proyek Kereta Cepat Whoosh sangat tinggi dan membebani kinerja keuangan perseroan. Akibatnya, perusahaan mencatatkan kerugian Rp56 triliun pada tahun buku 2023.
Sebagai informasi, emiten konstruksi pelat merah ini menanggung kerugian sepanjang tahun lalu sebesar Rp7,12 triliun atau naik 11,86 persen dari rugi di 2022, yakni Rp59,59 miliar.
"Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pak, yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp6,1 triliun. Kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun, Pak. Sehingga hampir Rp12 triliun," ujar Agung Budi di DPR, Senin (8/7/2024).
Agung mengaku, tingginya penyertaan untuk proyek kereta cepat ini membuat perseroan semakin rajin untuk menerbitkan obligasi demi mendapatkan pinjaman. Saat ini, total beban bunga yang ditanggung perseroan lewat penerbitan obligasi tembus Rp11 triliun.
"Sehingga memang dengan pinjaman yang cukup besar ini di dalam laporan tadi ada dua komponen," tutur dia.