Wujudkan SDGs, Pertamina Lestarikan Pesut Mahakam melalui Program Konservasi Endemik

Rizqa Leony Putri
Apresiasi internasional The 15th Global CSR and ESG Summit and Awards 2023 untuk Program Konservasi Endemik Pesut Mahakam, di Vietnam, untuk perusahaan yang menjalankan CSR secara berkelanjutan dan terukur. (Foto: dok Pertamina)

KUTAI KARTANEGARA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) terus menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui Program Konservasi Endemik (KOMIK) Pesut Mahakam di Desa Pela, Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara. Program ini dijalankan bersama Program Pengembangan Desa Wisata Pela, untuk mewujudkan aspek ESG Pertamina berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14 (ekosistem laut) dan nomor delapan (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).

"Kami mengapresiasi dukungan pemerintah dan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian pesut ini. Pesut mahakam merupakan salah satu satwa langka di Indonesia, sementara pesut memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem perairan. Melalui upaya pelestarian ini, kami berupaya menjaga keberlanjutan lingkungan serta keragaman fauna nasional," ucap VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.

Pesut mahakam yang telah berstatus terancam punah. (Foto: dok Pertamina)

Seperti diketahui, pesut mahakam (Orcaella Brevirostris) adalah fauna endemik Sungai Mahakam yang dilindungi undang-undang. Pada 2020, satwa ini telah berstatus terancam punah (critically endangered/CR) berdasarkan IUCN Red List. Fadjar menjelaskan, selain pelestarian pesut, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) juga memberdayakan masyarakat setempat untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal melalui kegiatan wisata berbasis komunitas.

Salah satunya, bersama swadaya masyarakat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga mendirikan museum nelayan untuk pusat edukasi wisatawan, memasang papan informasi di area konservasi, serta memastikan perahu wisatawan tidak mengganggu keberadaan Pesut Mahakam. Tak hanya itu, Desa Pela juga menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) Nomor 2 tahun 2018 tentang Larangan Alat Tangkap Ikan Kurang Ramah Lingkungan.

Upaya lain juga dilakukan dengan inovasi “pinger akustik” yang dipasang di jaring rengge. Pinger tersebut mengeluarkan sonar dengan frekuensi pesut mahakam, sehingga pesut akan menghindar dari area sekitar jaring nelayan. Implementasi pinger akustik berhasil mengurangi jumlah pesut mahakam yang terjerat jaring nelayan.

Editor : Rizqa Leony Putri
Artikel Terkait
Bisnis
19 jam lalu

27 Tahun Majukan Negeri, Bank Mandiri Jangkau 60.000 Penerima Manfaat

Bisnis
2 hari lalu

Kolaborasi Ritel dan Teknologi Warnai Pembukaan Road to Hari Ritel Nasional 2025

Bisnis
2 hari lalu

Bank Mandiri Perkuat Komitmen ESG lewat Kinerja Keberlanjutan yang Solid

Bisnis
3 hari lalu

Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta

Keuangan
2 hari lalu

SPayLater Dukung Pertumbuhan Inklusi Keuangan Digital di Indonesia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal