8. Mozambik
Negara bekas koloni Portugis ini memiliki banyak air dan tanah yang subur, sumber daya neregi, serta sumber daya mineral. Letak Mozambik juga strategis kerena empat dari enam negara yang berbatasan dengannya terkurung daratan dan bergantung padanya sebagai saluran perdagangan global, sehingga selama 10 tahun terakhir mencatat pertumbuhan PDB rata-rata lebih dari 7 persen.
Sayangnya, perang saudara, kondisi iklim yang buruk, korupsi, dan ketidakstabilan politik terus terjadi di negara ini. Bahkan sejak 2017, kelompok pemberontak melakukan serangan ke wilayah bagian utara yang kaya gas.
Pada 2020, perusahaan Perancis Total S.A melakukan investasi gas alam cair di negara itu senilai 15,8 miliar dolar AS. Banyak yang berharap investasi ini akan membawa perubahan, namun pada April 2021 terjadi kekerasan berulang di negara tersebut hingga perusahaan menangguhkan operasionalnya tanpa batas waktu. Adapun pendapatan per kapita masyakaranya 1.277 dolar AS per tahun.
7. Nigeria
Dengan wilayah Nigeria 80 persen terkurung daratan yang ditutup Gurun Sahara, dan masyarakat yang berprofesi sebagai petani skala kecil, menyebabkan negara ini berada di bawah ancaman penggurunan dan perubahan iklim. Kerawanan pangan tinggi, begitu pula tingkat penyakit dan kematian, serta bentrokan militer yang berulang dengan ISIS telah membuat ribuan orang mengungsi.
Salah satu pendorong utama ekonomi adalah ekstraksi sumber daya alam (SDA), seperti emas dan uranium. Namun SDA ini terpuruk karena volatilitas dan harga komoditas yang rendah. Adapun pendapatan per kapita masyarakatnya 1.256 dolar AS per tahun.
6. Kongo
Dengan 80 juta hektare lahan subur, lebih dari seribu mineral, dan logam berharga, menurut Bank Dunia, Kongo berpotensi menjadi salah satu negara Afrika terkaya dan pendorong pertumbuhan di benua tersebut. Namun ketidakstabilan politik, korupsi endemik, pandemi Covid-19 dan Ebola menggagalkan potensi tersebut. Adapun pendapatan per kapita pendudukanya 1.106 dolar AS per tahun.
5. Malawi
Sebagai salah satu negara terkecil di Afrika, Malawi dalam beberapa tahun ini telah membuat kemajuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan reformasi struktural. Namun, kemiskinan dan ekonomi negara yang mayoritas tergantung pada tanaman tadah hujan rentan guncangan terkait cuaca. Akibatnya, meski standar hidup daerah perkotaan meningkat, namun kerawanan pangan di pedesaan sangat tinggi.
Malawi adalah negara yang damai dan pemerintahannya stabil, namun pemilihan umum yang disengketakan pada tahun lalu jauh dari anomali. Pendemi Covid juga membuat PDB negara itu turun jadi 0,6 persen dibanding tahun sebelumnya 4,5 persen. Adapun pendapatan per kapita penduduknya 993 dolar AS per tahun.