JAKARTA, iNews.id – Pemerintah mendorong supaya skema bantuan sosial (bansos) ke depan bersifat non-tunai atau cashless. Namun demikian, skema ini dinilai masih menyimpan segudang masalah.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Eni Panggabean menyebut, masalah bansos non-tunai dimulai dari proses pendaftaran penerima bansos. Di lapangan, kata dia, banyak masyarakat yang memiliki identitas ganda. Adapula kesalahan yang dilakukan masyarakat ketika memasukkan data.
"Jadi ada masyarakat yang tak bisa registrasi, mereka tidak bisa buka rekening karena banyak masalahnya, seperti identitas ganda, salah input data dan lainnya," kata Eni di Jakarta, Senin (18/12/2017).
Masalah teknis lainnya juga muncul dalam penggunaan personal identification number (PIN). Eni mengatakan, masyarakat kerapkali lupa mengingat PIN yang ditetapkan di awal. Selain itu, masyarakat juga menganggap rekening sebagai alat untuk menarik uang semata. Padahal, rekening bisa juga digunakan untuk menabung atau menyimpan uang.
“Memang edukasi harus dilakukan bersama, kami dari BI akan bekerja sama dengan lembaga terkait karena ada masyarakat yang lupa PIN, mereka tidak tahu mengelola uang, tak tahu manfaat menabung," tuturnya.