Banggar Sepakati Postur RAPBN 2019, Besok Akan Disahkan

Okezone
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)

Sementara itu, terdapat perubahan pada lifting minyak menjadi 775.000 barel per hari dari sebelumnya 750.000 ribu barel per hari dalam Nota Keuangan RAPBN 2019. Nilai tukar rupiah juga mengalami perubahan menjadi Rp15.000 per dolar AS dari yang sebelumnya Rp14.400 per dolar AS sehingga pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp2.165,1 triliun. Jumlah itu mengalami peningkatan dari sebelumnya dalam Nota Keuangan RAPBN 2019 yang sebesar Rp2.142,5 triliun.

Pendapatan itu terdiri dari penerimaan perpajakan ditargetkan sebesar Rp1.786,4 triliun, lebih tinggi dari sebelumnya Rp1.781 triliun dengan tax ratio sebesar 12,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditargetkan Rp378,3 triliun dari sebelumnya Rp361,1 triliun.

Adapun belanja negara ditargetkan sebesar Rp2.461,1 triliun, juga mengalami kenaikan dari sebelumnya dalam Nota Keuangan sebesar Rp2.439,7 triliun. Adapun perinciannya, terdiri dari belanja pemerintah pusat menjadi Rp1.634,3 triliun, yang terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) Rp855,4 triliun, serta belanja non-K/L menjadi Rp778,9 triliun.

Sementara itu, belanja non-K/L tersebut terdiri dari pembayaran bunga utang sebesar Rp275,9 triliun, subsidi energi sebesar Rp159,9 triliun, serta belanja lainnya Rp114 triliun. Alokasi subsidi energi tersebut termasuk subsidi BBM dan elpiji Rp100,7 triliun dan subsidi listrik Rp 59,3 triliun.

Kemudian alokasi untuk belanja lain-lain sudah termasuk di dalamnya dana cadangan penanggulangan bencana Provinsi NTB dan Sulawesi Tengah sebesar Rp10 triliun, serta cadangan pooling fund bencana sebesar Rp1 triliun. Sedangkan, transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp826,8 triliun, mengalami penurunan Rp200 miliar dari sebelumnya Rp826,9 triliun. Jumlah itu terdiri dari transfer ke daerah Rp756,8 triliun dan dana desa Rp70 triliun.

Dengan demikian, defisit keseimbangan primer mengecil menjadi Rp20,1 triliun dari sebelumnya Rp21,7 triliun. Sedangkan defisit anggaran menjadi Rp296 triliun atau 1,84 persen terhadap PDB.

Kemudian, untuk pembiayaan anggaran sebesar Rp296 triliun, berkurang dari Nota Keuangan sebesar Rp 297,2 triliun terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp359,3 triliun dan pembiayaan investasi sebesar Rp75,9 triliun. Adapun, pembiayaan investasi antara lain mencakup dana pengembangan pendidikan nasional sebesar Rp20 triliun dan dana abadi penelitian sebesar Rp1 triliun. (Yohana Artha Ully)

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
24 jam lalu

DPR: Rencana Redenominasi Rupiah Perlu Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
24 jam lalu

DPR Minta Pemerintah Sosialisasi Masif ke Masyarakat terkait Rencana Redenominasi Rupiah 

Nasional
2 bulan lalu

Tok! DPR Sahkan UU APBN 2026, Belanja Negara Tembus Rp3.842,7 Triliun

Nasional
2 bulan lalu

Ketua Banggar DPR Ingatkan Pentingnya Jaga Inflasi dan Rupiah, Singgung Gaya Koboi Menkeu Purbaya 

Nasional
4 bulan lalu

Menkopolkam Minta Anggaran 2026 Naik Jadi Rp728,8 Miliar, Terbesar untuk Hal Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal