JAKARTA, iNews.id - Geliat aktivitas perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon tidak semeriah masa seremonial. Terhitung sejak H+1 peluncuran, tidak ada satu pun pembeli dan penjual baru yang mencatatkan unit karbonnya.
Data perdagangan offset market pada Rabu (27/9/2023) menunjukkan harga unit karbon SPE-GRK milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berada di level Rp77.000 per unit karbon atau tidak berubah sepanjang pukul 09.00-15.00 waktu bursa karbon.
Transaksi nihil ini tercantum di pasar reguler dengan volume dalam satuan ton karbon dioksida (tCO2). Adapun, pengguna jasa yang masih terdaftar mencapai 16 pihak. Sementara itu, sepinya transaksi juga terlihat di pasar non-reguler (marketplace), lelang (auction), hingga negosiasi.
Per Jumat (29/9), sistem perdagangan bursa karbon masih berlangsung hingga penutupan pada pukul 15.00 waktu IDXCarbon. Data transaksi akan terbuka setelah selesai perdagangan.
Menanggapi hal ini, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara IDXCarbon, Jeffrey Hendrik menuturkan, pihaknya tengah memproses sejumlah pengguna jasa bursa karbon baik dari sisi penjual maupun pembeli. Dia mengakui bahwa likuiditas transaksi bursa karbon tidak seperti bursa saham.
"Memang tidak se-likuid bursa saham. Dan karena ini masih tahap awal, jumlah pengguna jasa juga belum cukup banyak," ucap Jeffrey kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).