NEW YORK, iNews.id - CEO Binance Changpeng Zhao memperingatkan investor bahwa kejatuhan FTX bukan yang terakhir di pasar mata uang digital. FTX telah mengajukan kebangkrutan pada akhir pekan lalu.
Zhao atau CZ adalah sosok yang memiliki pengaruh besar di bidang kripto. Miliarder kripto ini bertanggung jawab atas Binance, perusahaan yang didirikannya itu merupakan bursa kripto dan aset digital terbesar di dunia dalam volume perdagangan.
Ketika saingan utamanya, FTX berada dalam masalah dan menghadapi kesulitan likuiditas yang parah, Zhao turun tangan dan menawarkan untuk menyelamatkan dengan keinginan untuk mengakuisisinya. Namun setelah melakukan uji tuntas awal pada bursa kripto yang dijalankan Sam Bankman-Fried, kesepakatan itu batal.
Kematian cepat FTX menyebabkan perusahaan mengajukan kebangkrutan Bab 11 pada 11 November 2022, dan Bankman-Fried, pendiri FTX serta platform perdagangan Alameda Research, mengundurkan diri sebagai CEO.
Sementara itu, Zhao memperingatkan bahwa pasar mata uang kripto, yang bernilai 1 triliun dolar AS, sedang menghadapi krisis yang tidak berbeda dengan krisis keuangan 2008, yang menjatuhkan raksasa bank investasi Lehman Brothers dan Bear Stearns. Menurutnya, runtuhnya FTX adalah yang pertama dari banyak perusahaan kripto, yang bisa mengikuti nasib serupa.
"Dengan FTX bangkrut, kita akan melihat efek cascading. Khusus bagi mereka yang dekat dengan ekosistem FTX, mereka akan terpengaruh secara negatif," kata Zhao, dikutip dari The Street, Rabu (16/11/2022).
Dia mengatakan, berita tentang kegagalan perusahaan kripto lainnya akan segera terjadi.
"Beberapa proyek lain akan berada dalam situasi yang sama. Saya pikir itu akan memakan waktu beberapa minggu bagi sebagian besar dari mereka untuk keluar," ujarnya.